Pages

Minggu, 19 Februari 2012

Detik-Detik Menegangkan

                 Di dalam kelas yang penuh dengan berbagai hal yang membuat ku semakin merasa pusing, aku terdiam sejenak………..
Huhf………Try Out bentar lagi, belum belajar (ehm….pusiiing). Di dalam kelas ini, kucoba rebahkan badanku di sandaran kursi, menerawang masa depan yang belum tahu entah apa itu. Aku baru tersadar, rasanya terlalu jauh memikirkan masa depan, sedangkan yang ada di depan mata masih banyak yang harus aku lakukan. 

Aku fikir..….rasanya lebih baik aku memikirkan sesuatu yang akan aku hadapi sekarang, karena menurut aku dengan melakukan sesuatu hal yang penting sekarang dengan sebaik-baiknya akan membuat masa depanku kelak lebih baik (hhehehe……).  Salah satu hal yang harus aku lakukan sekarang yaitu….belajar, untuk mempersiapkan UN. Tidak terasa saat-saat UN sudah semakin dekat, dan Try Out juga udah di depan mata, rasanya tinggal menghitung jam untukmenghadapi Try Out pertama. Emb…..rasanya serem deh dengar kata-kata TO, apalagi TO pertama (sereem????memangnya hantu,hha). Kalau ditanya apa aku dah siap, rasanya ndak berani mau bilang dah siap. Tapi semua itu harus di jalani, karena itulah hidup……
Aku ngerasa aku belum memiliki bekal yang banyak untuk menghadapi semua ini. Tapi aku akan berusaha untuk mempersiakan itu semua dengan sebaik-baiknya. Dan aku berharap aku bisa berhasil di TO pertama ini, dan yang paling penting, pastinya aku berharap berhasil di UN. Aaaaamiin……..

Mekanisme Penglihatan

           Apakah kalian tahu, mengapa suatu benda dapat terlihat oleh mata kita??? Terlihatnya suatu benda oleh mata karena adanya suatu proses. Nah inilah sedikit penjelasannya.


Sumber cahaya
 |
 *
Masuk ke mata melalui kornea
 |
 *
Melewati pupil yang lebarnya diatur oleh iris
 |
 *
Dibiaskan oleh lensa
 |
 *
Terbentuk bayangan di retina yang bersifat nyata, terbalik, diperkecil
 |
 *
Sel-sel batang dan sel kerucut meneruskan sinyal cahaya melalui saraf optik
  |
  *
Otak membalikkan lagi bayangan yang terlihat di retina
  |
  *
Obyek terlihat sesuai dengan aslinya

Cahaya yang masuk melalui kornea diteruskan ke pupil. Pupil merupakan lubang bundar anterior di bagian tengah iris yang mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata. Pupil membesar bila intensitas cahaya kecil (bila berada di tempat gelap), dan apabila berada di tempat terang atau intensitas cahayanya besar, maka pupil akan mengecil. Yang mengatur perubahan pupil tersebut adalah iris, yang merupakan cincin otot yang berpigmen dan tampak di dalam aqueous humor, iris juga berperan dalam menentukan warna mata. Setelah melalui pupil dan iris, maka cahaya sampai ke lensa. Lensa ini berada diantara aqueous humor dan vitreous humor, melekat ke otot–otot siliaris melalui ligamentum suspensorium. Fungsi lensa selain menghasilkan kemampuan refraktif yang bervariasi selama berakomodasi, juga berfungsi untuk memfokuskan cahaya ke retina. Apabila mata memfokuskan pada objek yang dekat, maka otot–otot siliaris akan berkontraksi, sehingga lensa menjadi lebih tebal dan lebih kuat. Dan apabila mata memfokuskan objek yang jauh, maka otot–otot siliaris akan mengendur dan lensa menjadi lebih tipis dan lebih lemah. Bila cahaya sampai ke retina, maka sel–sel batang dan sel–sel kerucut yang merupakan sel–sel yang sensitif terhadap cahaya akan meneruskan sinyal–sinyal cahaya tersebut ke otak melalui saraf optik. Bayangan atau cahaya yang tertangkap oleh retina adalah terbalik, nyata, lebih kecil, tetapi persepsi pada otak terhadap benda tetap tegak, karena otak sudah dilatih menangkap bayangan yang terbalik itu sebagai keadaan normal.
Supaya benda terlihat jelas, mata harus membiaskan sinar–sinar yang datang dari benda agar membentuk bayangan tajam pada retina. Untuk mencapai retina, sinar–sinar yang berasal dari benda harus melalui lima medium yang indeks biasnya (n) berbeda: udara (n=1,00), kornea (n=1,38), humor aqueous (n=1,33), lensa (n=1,40 (rata-rata)) dan humor vitreous (n=1,34). Setiap kali sinar lewat dari satu medium ke medium yang lain, sinar itu dibiaskan pada bidang batas.
Bagian terbesar dari daya bias mata bukan dihasilkan oleh lensa, akan tetapi terjadi pada bidang batas antara permukaan anterior kornea dan udara, hal ini dapat terjadi karena perbedaan indeks bias antara kedua medium ini cukup besar. Perbedaan indeks bias yang kecil akan sangat menurunkan kekuatan pembiasan cahaya di kedua permukaan lensa.

Senin, 30 Januari 2012

Hobby!!!!!!

Hobby!!!!!!!!!!!!
Kalau membicarakan tentang hobby, mungkin tidak akan  cukup waktu satu hari membicarakannya (hehehe….). Karena banyak sekali yang bisa dibicarakan tentang hobby.
Kalau berbicara hobby, setiap orang pasti memiliki hobby, mungkin ada segelintir orang yang mengatakan bahwa ia tidak mempunyai hobby, barangkali ia bukan tidak memiiki hobby, tetapi ia hanya masih bingung apa yang sebenarnya menjadi hobbynya. Jadi, setiap orang pasti memiliki suatu hal yang sangat disenangi (hobby).
Termasuk saya, saya juga memiliki suatu hal yang saya senangi, yaitu membaca. Kalau ada waktu luang, dan saya tidak sedang sibuk (hhehe….sok sibuk) saya senang membaca. Tetapi tidak semua buku senang saya baca, tergantung lagi pada bukunya, menarik atau tidak untuk dibaca. Saya senang membaca cerpen, komik, dan buku-buku yang berisi berbagai hal yang bisa dijadikan pelajaran dan berguna dalam kehidupan sehari-hari.
Tetapi, enggak tahu kenapa yaa, saya kurang senang membaca novel, apalagi novel-novel yang tebal-tebal (yaa…..walaupun terkadang saya juga merasa tertarik untuk membaca novel yang cukup tebal karena ceritanya yang menarik, hehehe……...), saya kurang senang membaca novel yang tebal-tebal mungkin karena memerlukan waktu yang lumayan lama untuk menyelesaikan membacanya, dan mungkin juga karena tidak ada waktu untuk itu. Tetapi  berbeda dengan cerpen dan komik untuk membacanya tidak perlu menghabiskan waktu yang lama. Selain itu, membaca buku yang berisi hal-hal yang bermanfaat juga sangat menyenangkan, karena dengan membaca buku tersebut saya dapat mengetahui hal-hal yang tidak saya ketahui sebelumnya...

Rabu, 25 Januari 2012

Kelainan pada Sistem Ekskresi

1. Batu Ginjal
Batu ginjal adalah massa keras seperti batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih dan bisa menyebabkan nyeri, pendarahan, penyumbatan aliran kemih atau infeksi. Batu ini bisa terbentuk di dalam ginjal (batu ginjal) maupun di dalam kandung kemih (batu kandung kemih). Proses pembentukan batu ini disebut urolitiasis (litiasis renalis, nefrolitiasis). Sekitar 80% batu terdiri dari kalsium, sisanya mengandung berbagai bahan, termasuk asam urat, sistin dan mineral stuvit.
  •   Penyebab
Terbentuknya batu bisa terjadi karena air kemih jenuh dengan garam-garam yang dapat membentuk batu atau karena air kemih kekurangan penghambat pembentukan batu yang normal.
  • Gejala
Batu di dalam kandung kemih bisa menyebabkan nyeri di perut bagian bawah. Batu yang menyumbat ureter, pelvis renalis maupun tubulus renalis bisa menyebabkan nyeri punggung atau kolik renalis (nyeri kolik yang hebat).Kolik renalis ditandai dengan nyeri hebat yang hilang timbul, biasanya di daerah antara tulang rusuk dan tulang pinggang, yang menjalar ke perut, daerah kemaluan dan paha sebelah dalam.
Gejala lainnya adalah mual dan muntah, perut menggelembung, demam, menggigil dan darah di dalam air kemih.
  • Pengobatan
Batu kecil yang tidak menyebabkan gejala, penyumbatan atau infeksi, biasanya tidak perlu diobati. Minum banyak cairan akan meningkatkan pembentukan air kemih dan membantu membuang beberapa batu,  jika batu telah terbuang, maka tidak perlu lagi dilakukan pengobatan segera.
Batu di dalam pelvis renalis atau bagian ureter paling atas yang berukuran 1 sentimeter atau kurang seringkali bisa dipecahkan oleh gelombang ultrasonik (extracorporeal shock wave lithotripsy, ESWL). Pecahan batu selanjutnya akan dibuang dalam air kemih.
Kadang sebuah batu diangkat melalui suatu sayatan kecil di kulit (percutaneous nephrolithotomy, nefrolitotomi perkutaneus), yang diikuti dengan pengobatan ultrasonik. Batu kecil di dalam ureter bagian bawah bisa diangkat dengan endoskopi yang dimasukkan melalui uretra dan masuk ke dalam kandung kemih.
Batu asam urat kadang akan larut secara bertahap pada suasana air kemih yang basa (misalnya dengan memberikan kalium sitrat), tetapi batu lainnya tidak dapat diatasi dengan cara ini. Batu asam urat yang lebih besar, yang menyebabkan penyumbatan, perlu diangkat melalui pembedahan.
Adanya batu struvit menunjukkan terjadinya infeksi saluran kemih, karena itu  diberikan antibiotik.
Dapat diobati dengan Calcium I + Cordyceps dengan cara pemakaian :
a.       3 x 2 – 4 kapsul Cordyceps sehari (tergantung kondisi, pada beberapa kasus diminum dalam jumlah besar hingga 20 kapsul sehari)
b.      4 x ½ sachet Calsium I sehari


2. Diabetes mellitus (DM)
Diabetes mellitus atau kencing manis adalah penyakit yang ditandai dengan hiperglisema  (peningkatan kadar gula darah) yang terus-menerus dan bervariasi, terutama setelah makan. Sumber lain menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan diabetes mellitus adalah keadaan hiperglisema kronik disertai berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, dan pembuluh darah, disertai lesi pada membran basalis dalam pemeriksaan dengan mikroskop elektron. 
  •  Penyebab
            Pembentukan diabetes yang penting adalah dikarenakan kurangnya produksi insulin (diabetes mellitus tipe 1, yang pertama dikenal), atau kurang sensitifnya jaringan tubuh terhadap insulin (diabetes mellitus tipe 2, bentuk yang lebih umum). Selain itu,
.
  • Pengobatan
Tipe 1 membutuhkan penyuntikan insulin, sedangkan tipe 2 diatasi dengan pengobatan oral dan hanya membutuhkan insulin bila obatnya tidak efektif. Diabetes terdapat jenis diabetes mellitus yang juga disebabkan oleh resistansi insulin yang terjadi pada wanita hamil. 
  • Gejala
Gejala penyakit ini antara lain kelelahan yang luar biasa, penurunan berat badan secara drastis, gangguan penglihatan, sering terinfeksi dan bila luka sulit sekali sembuhmellitus pada kehamilan sembuh dengan sendirinya setelah persalinan.


3. Ginjal Kronik 
    Ginjal kronik adalah suatu proses patofisiologi dengan etiologi yang beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif dan pada umumnya berakhir dengan gagal ginjal.
  • Penyebab
     Ginjal kronik merupakan kerusakan parah pada ginjal sehingga ginjal tersebut tidak dapat melakukan fungsinya. Kondisi demikian, menyebabkan darah mengandung urine sehingga dapat meracuni tubuh. 
  •  Gejala
   Adapun tanda dan gejala terjadinya gagal ginjal yang dialami penderita secara akut antara lain : Bengkak mata, kaki, nyeri pinggang hebat (kolik), kencing sakit, demam, kencing sedikit, kencing merah /darah, sering kencing. Kelainan Urin: Protein, Darah / Eritrosit, Sel Darah Putih / Lekosit, Bakteri.

          Sedangkan tanda dan gejala yang mungkin timbul oleh adanya gagal ginjal kronik antara lain : Lemas, tidak ada tenaga, nafsu makan, mual, muntah, bengkak, kencing berkurang, gatal, sesak napas, pucat/anemi. Kelainan urin: Protein, Eritrosit, Lekosit. Kelainan hasil pemeriksaan Lab. lain: Creatinine darah naik, Hb turun, Urin: protein selalu positif.
  •  Pengobatan
    Ginjal kronik dapat diatasi melalui proses dialisis (cuci darah). Proses tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan mesin dialisis ( kidney dialysis machine), yaitu suatu mesin yang dapat menggantikan fungsi ginjal. Proses cuci darah dengan menggunakan mesin dialisis dikenal dengan istilah hemodialisis. Selain cuci darah, ginjal kronik dapat juga diatasi dengan penggunaan ginjal buatan dan transplantasi ginjal.